Tuesday, February 28, 2012

Sins of the Fathers

BeowulfBeowulf by CaitlĂ­n R. Kiernan
My rating: 4 of 5 stars


Alkisah pada zaman dahulu kala di Denmark, hiduplah seekor monster bernama Grendel yang memiliki telinga super sensitif. Meskipun gua tempat tinggalnya jauh dari istana kerajaan, ia sangat terganggu apabila Raja Hrothgar dan para pengikutnya sedang pesta minum di aula Heorot. Supaya bisa hidup tenang, ia menyerang Heorot setiap kali ada perayaan di sana, membunuh baik prajurit maupun penduduk biasa. Hanya Raja Hrothgar tua yang dihindarinya.

Setelah banyak jatuh korban termasuk para ksatria yang berniat menghabisi Grendel, akhirnya muncullah ksatria dari Geat (sekarang Gotaland di Swedia), bersama band of brothers-nya. Namanya Beowulf. Tongkrongannya stereotip ksatria Viking yang tinggi-besar-gagah-perkasa-pirang, seperti ini :

Seperti para ksatria pendahulunya, ia pun berniat mencari kejayaan (atau kematian) dengan menghadapi Grendel. Raja Hrothgar pun mengizinkan Beowulf cs membuka kembali Heorot untuk memancing sang monster keluar dari sarang. "Sok wae, upami tiasa mah," mereun kitu kasarna.

Singkat cerita, Beowulf dan anak buahnya bisa mengalahkan Grendel dengan memotong tangannya. Meskipun monster itu kabur, tapi jelas sekarat dan bakal mati entah di mana. Tangan Grendel dipancang di Heorot, dan pesta besar-besaran merayakan kekalahan Grendel pun diadakan. Malamnya, seluruh anak buah Beowulf yang tidur di Heorot tewas dibantai, hanya Beowulf dan Wiglaf yang selamat karena tidak berada di sana. Potongan tangan Grendel lenyap. Apakah monster itu masih hidup?

Raja Hrothgar: Lain Grendel. Tapi indungna.
Beowulf: Aya sabaraha monster nu kudu dipaehan? Indungna? Bapana? Uwakna? Sakulawarga?
Raja Hrothgar: Ngan indungna sih...
Beowulf: Naha atuh teu bebeja? Teras kamana bapana?
Raja Hrothgar: Eu...


Daripada dibohongi terus, mestinya Beowulf balik kanan maju jalan saja. Tapi daripada ceritanya menggantung, berangkatlah ia ke sarang Grendel untuk mencari sang monster dan ibunya. Di sana ia mendapati Grendel sudah mati, dan bertemu dengan ibu Grendel yang wow-seksi-banget kayak Angelina Jolie:

Biar begitu susah dikalahin loh! Eh, meski di atas angin, cewek jadi-jadian itu malah nawarin transaksi. Karena Beowulf membunuh anaknya, maka Beowulf harus ngasih dia anak. Beowulf juga harus memberinya tanduk tempat minum dari emas hadiah dari Hrothgar. Tentu saja ada imbalannya... menjadi raja yang berkuasa dan kaya raya. Hm... harta, tahta, wanita... siapa yang nggak kepingin? Hayuk, deh...

Beowulf kembali ke istana membawa kepala Grendel, dan mengaku sudah membunuh ibu Grendel juga. Cuma Raja Hrothgar yang tahu apa yang terjadi. Karena eh karena... waktu muda ia juga bertransaksi dengan cewek jadi-jadian itu dan dari hubungan itulah terlahir Grendel! Lega kutukan pribadinya sudah lepas, ia menunjuk Beowulf sebagai penggantinya, lantas bunuh diri.

Tiga puluh tahun kemudian, seorang budak menemukan tanduk emas yang dulu menjadi syarat transaksi di sebuah gua. Saat tanduk emas itu kembali ke tangannya, tahulah Raja Beowulf bahwa masa kejayaan dan kekuasaannya akan berakhir. Benar saja, anaknya muncul dengan sosok manusia yang lebih gagah dari dirinya, dan sosok monster yang lebih keren daripada Grendel. Siapa dulu bapaknya! Dan sang monster, entah kenapa tidak diberi nama, juga membuat keributan, membunuh dan membakar rakyat Beowulf. Tapi bukan karena telinga yang super sensitif. Beda dengan Grendel, ia ingin diakui oleh ayahnya... ayah yang telah menukarnya dengan kekuasaan dan kekayaan. Ia membenci ayahnya, dan ingin membunuh semua yang dicintai sang ayah, termasuk rakyatnya.

Tapi meskipun terperosok ke jurang kutukan yang sama dengan Hrothgar, Beowulf memutuskan untuk menghentikan lingkaran kutukan sampai dirinya saja. Ia tidak mau menunggu ada ksatria lain yang muncul untuk menghancurkan monster ciptaannya, dan menciptakan monster baru demi menjadi penguasa berikutnya. Ia bertekad membunuh anak satu-satunya dengan tangannya sendiri...

Terlepas dari akhir saga Beowulf ini, transaksi antara Hrothgar dan Beowulf dengan ibunya Grendel rasanya tidak asing di Indonesia. Bukan hal yang aneh kalau kita masih mendengar ada orang yang memuja makhluk gaib demi kekuasaan dan kekayaan, dan rela menukarkan apa saja untuk itu. Anak sendiri? Silakan. Anak orang lain? Apalagi. Dengan setting dialihkan ke Indonesia, maka cerita tentang siluman ular yang bersarang di gua dan laut dan dapat memberikan kekuasaan dan kekayaan dengan harga tertentu... sepertinya sudah berkali-kali dibuat filmnya...
Nyi Blorong, aka Snake Queen (1982)
View all my reviews

Sunday, February 26, 2012

One For Reread

One for the Money (Stephanie Plum, #1)One for the Money by Janet Evanovich
My rating: 4 of 5 stars

Baca ulang, setelah hari sabtu kemarin ke bioskop untuk menonton versi filmnya:

Dua tahun yang lalu aku pernah membaca versi terjemahannya yang terbitan Serambi. Waktu itu kurating 3 dari 5 bintang, karena meskipun ceritanya menarik, terjemahannya bikin bete. Akibatnya, aku belum pernah baca novel lanjutannya dari seri Stephanie Plum ini.

Membaca review Peter Travers di Rolling Stone, yang merating filmnya 1,5 dari 4 bintang, konon Janet Evanovich sendiri hampir menangis waktu nonton film ini (dalam artian negatif) dan begitu bahagia ketika film akhirnya berakhir. Tapi buatku yang cuma cari hiburan, lumayanlah buat sebuah pop-corn movie, meskipun agak cheesy dan seperti nonton serial teve. Minimal film ini membuatku jadi tertarik untuk baca ulang dalam versi bahasa inggrisnya, dan bisa membayangkan karakter orang-orangnya dengan para aktor di versi filmnya.

Mengulang joke yang beredar tahun kemarin, pada saat novel OFTM terbit tahun 1994, Amerika masih punya Steve Jobs, Bob Hope, dan Johnny Cash. Novel ini bertutur dari sudut pandang Stephanie Plum (diperankan oleh Katherine Heigl di filmnya) yang no jobs, no hope and no cash, sebegitu desperate-nya sehingga meskipun tak punya pengalaman kerja selain menjual pakaian dalam di departemen store, ia mau kerja di tempat sepupunya Vinnie, dan menjadi apprehension agent (aka bounty hunter), yang bisa mendapat 10% dari uang jaminan orang-orang yang Failed to Appear (FTA) di pengadilan, asal bisa menangkap dan menyerahkan mereka ke pihak yang berwajib.

FTA pertama yang lumayan menggiurkan nilainya adalah Joe Morelli (diperankan oleh Jason O'Mara, yang rasanya kurang cocok dengan imej karakternya... mungkin karena tampangnya yang lebih Irlandia daripada Italia?):

Polisi yang sedang buron ini kebetulan punya sejarah sendiri dengan Stephanie. Besar di lingkungan yang sama, di umur enam tahun mereka main kereta api-kereta apian, dengan Stephanie jadi terowongan dan Joe jadi kereta api (ini rasa ingin tahu anak kecil atau Morelli memang sudah pervert dari umur segitu ya?). Sepuluh tahun kemudian, Morelli jadi cowok pertama yang meniduri Stephanie, di lantai bakery tempat Stephanie kerja part time. Tiga tahun berikutnya, Stephanie "tidak sengaja" melindas Morelli dengan mobil Buick ayahnya dan mematahkan kaki laki-laki itu. No hard feeling, tapi dengan menangkap Morelli, Stephanie bisa dapat 10.000 dolar dan bisa lepas dari masalah finansialnya.

Tapi tentu saja tidak mudah menangkap Morelli, polisi berpengalaman yang handal. Apalagi Morelli, yang dituduh menembak mati orang yang tidak bersenjata, bertekad membersihkan namanya, dan tidak akan membiarkan siapapun menangkapnya, termasuk (apalagi?) Stephanie Plum. Meskipun secara tidak sengaja Stephanie bisa menemukan Morelli, ia tidak bisa melakukan apa-apa. Malah... mmm... mungkin CLBK (Ini singkatan apa sebenarnya, Cinta Lama Bersemi Kembali atau Cinta Lama Belum Kesampaian?).

Untunglah Stephanie dapat berguru dari agen andalan Vinnie, Ricardo Carlos Manoso, yang dikenal dengan julukan Ranger (diperankan Daniel Sunjata yang rasanya cukup cocok dengan deskripsi tough guy yang demen berpakaian hitam-hitam di novelnya):

Berkat Ranger, Stephanie akhirnya punya pistol, dan punya backup yang bisa dimintai tolong kapan saja ia mendapat masalah. Untungnya meski level mereka bak bumi dan langit, Ranger bersimpati pada Stephanie dan menyamakan hubungan mereka seperti Professor Higgins dan Eliza Doolittle ;)

Menurutku pribadi, yang menarik dari novel ini bukan kisah detektifnya, tapi humor yang bertebaran di sepanjang novel, lengkap dengan tokoh-tokoh sampingan yang unik-unik, seperti orang tua Stephanie, Grandma Mazur, Vinnie, Connie, Lula, Eddie Gazarra, etc. Belum lagi interaksi antar tokohnya yang kocak. Keputusan Stephanie "mencuri" mobil Morelli, yang berujung pada Morelli memborgolnya telanjang di kamar mandi dan Ranger terpaksa datang menolongnya, menjadi salah satu adegan yang tak terlupakan baik di buku maupun di filmnya. Malah boleh dibilang reaksi Ranger waktu Stephanie minta tolong lewat telepon lebih cepat dan kocak di filmnya.

Stephanie : I'm naked.
Ranger : I'm on my way!

Anyway, terlepas dari kejadulan novel ini (belum ada hp, telepon mobil tarifnya masih selangit, dan uang jaminan Morelli cuman 100.000 dolar), novel ini sungguh kocak dan menghibur, cocok bagi yang suka cerita detektif tapi tak mau banyak mikir dan depresi. Adanya mayat, bom mobil, dan tentu saja penjahat/psikopat (namanya juga novel misteri dan detektif) tidak akan membuat seram dan mood jadi muram.

Kesimpulanku setelah membaca ulang buku ini, ratingnya naik dari 3 ke 4 deh. Dan sepertinya novel-novel berikutnya dari seri ini cukup menjanjikan untuk dibaca di lain waktu. Hm, mungkin sudah jauh-jauh hari aku membacanya andai dulu tidak membaca terjemahannya yang bikin bete. Tapi namanya juga buku hasil obral...

View all my reviews

Friday, February 24, 2012

Eat Food, Not "Food"

Food Rules: Pedoman Bagi Para Penyantap MakananFood Rules: Pedoman Bagi Para Penyantap Makanan by Michael Pollan
My rating: 4 of 5 stars


Intinya sih sama dengan buku In Defense of Food: An Eater's Manifesto.
Eat Food. Not Too Much. Mostly Plants.

Jadi, apa yang sebaiknya kita makan? Makanan tentu saja, bukan batu bata. Tapi bagaimana? Mari kita tuliskan 64 aturan dalam buku ini di sini (ini spoiler apa bukan sih?), dan apakah aku melakukannya dengan benar (saat ini):

1. Mengkonsumsi makanan. Ya iyalah.... Checked.
2. Jangan mengonsumsi sesuatu yang tidak dianggap makanan oleh nenek buyut Anda. Checked.
3. Hindari produk makanan dengan bahan yang tidak umum digunakan. Checked.
4. Hindari produk makanan yang mengandung sirup jagung tinggi fruktosa. Um...
5. Hindari makanan yang salah satu dari tiga bahan utamanya adalah beragam bentuk pemanis. Idem.
6. Hindari produk yang mengandung lebih dari lima bahan baku (dalam produk siap santap dalam kemasan, bukan capcay...). Checked.
7. Hindari produk makanan yang bahan bakunya tidak bisa dilafalkan oleh siswa kelas 3 SD. Checked.
8. Hindari produk makanan yang memiliki klaim kesehatan. Checked.
9. Hindari produk makanan yang menggunakan istilah "rendah lemak" atau "tanpa lemak" pada kemasannya. Uh, masih suka beli susu low-fat nih...
10. Hindari produk yang mengimitasi makanan lain. Checked.
11. Hindari makanan yang diiklankan di televisi. Blushed. Korban iklan.
12. Berbelanjalah di bagian pinggir supermarket dan hindari area tengah. Gimana ya...masih butuh sabun dan sampo :p
13. Hanya konsumsi makanan yang akhirnya akan membusuk. Almost deh. Checked.
14. Konsumsi makanan dari bahan yang bisa anda bayangkan bentuk mentahnya atau tumbuh di alam. Termasuk coklat ya? Checked.
15. Keluar dari supermarket kapan pun Anda bisa. Checked.
16. Belilah kudapan di pasar tradisional. Nggak jamin nggak ada bahan kimianya di pasar tradisional Indonesia, siapa tahu mengandung boraks, tapi ngerti sih maksudna. Checked.
17. Hanya konsumsi makanan yang dimasak oleh manusia. Almost. Checked.
18. Jangan menelan makanan yang dibuat di tempat-tempat semua orang harus memakai topi bedah. Checked.
19. Jika makanan itu berasal dari tumbuhan, makanlah. Jika dibuat di pabrik, jangan. Almost. Checked.
20.Bukanlah makanan kalau datangnya melalui jendela mobil Anda. Apa? Nggak boleh beli jagung rebus lewat jendela mobil? Hehe... Yang drive through sudah dihindari sekarang. Checked.
21. Bukanlah makanan jika memiliki nama yang sama di semua bahasa (pikirkan Big Mac, Cheetos, atau Pringles). OK. Checked.

Sampai sini... 16 dari 21, masih kategori pola makan sehat kali ya... Lanjut...

22. Utamakan makan tumbuhan, terutama dedaunan. Sunda abis! Checked.
23. Gunakan daging sebagai penambah rasa atau makanan untuk acara-acara khusus. Checked.
24. Memakan yang berdiri dengan satu kaki, lebih baik daripada memakan yang berdiri di atas dua kaki, yang juga lebih baik daripada memakan yang berdiri dengan empat kaki. Berarti ikan yang nggak punya kaki...? Checked.
25. Makanlah hidangan yang berwarna-warni. Checked.
26. Minumlah air bayam. Udah lama nggak makan sayur bayam nih, tapi sayuran lain juga boleh kan? Checked aja.
27. Makanlah hewan yang mengonsumsi makanan yang baik. Loh, meneketehe, memangnya miara sendiri? Abstain.
28. Jika Anda memiliki ruang lebih, belilah freezer. Yang penting bisa membekukan bahan makanan kan? Anak kos nih... Checked.
29. Makanlah selayaknya omnivor. Tentu dong, masa sayur melulu. Checked.
30. Makanlah bahan pangan yang ditanam dengan baik di tanah yang sehat. Nggak bisa ngontrol sih... Abstain.
31. Makanlah bahan pangan liar, jika bisa. Rumput liar...? Mikir dulu ah.
32. Jangan mengabaikan jenis-jenis ikan kecil berminyak. Checked.
33. Makanlah beberapa makanan yang sudah dicerna sebelumnya oleh bakteri atau jamur. Checked.
34. Maniskan dan asinkan makanan Anda sendiri. Abstain.
35. Mengonsumsi makanan manis sebagaimana bentuk alaminya. Belum bisa...
36. Jangan memakan sereal yang mengubah warna susu. Tidak lagi. Checked.
37. Semakin putih warna roti, semakin cepat Anda mati. Hahaha... Checked deh...
38. Pilihlah jenis minyak dan padi yang secara tradisional digiling dengan batu. Plis deh ah, repot bener...
39. Makanlah junk food sesuka hati asalkan Anda memasaknya sendiri. Checked.
40. Jadilah orang yang mengonsumsi suplemen--kemudian tinggalkan suplemen. Checked.
41. Makanlah seperti orang Prancis, Jepang, Italia, atau Yunani. Checked.
42. Perhatikan makanan nontradisional dengan skeptis. Checked.
43. Minumlah segelas anggur saat makan malam. Nggak usah ah...

Ok. Sekarang bagaimana? dari 14 dari 22. Lebih dari 50%. Masih aman ya?

44. Bayar lebih, kurangi makan. Checked.
45. Makan sedikit. Checked.
46. Berhentilah makan sebelum kenyang. Checked.
47. Makanlah ketika lapar, bukan ketika bosan. Checked.
48. Berkonsultasilah dengan perut Anda. Checked.
49. Makan perlahan-lahan. Sambil baca buku. Checked.
50. Perjamuannya ada di gigitan pertama. Checked.
51. Habiskan waktu untuk menikmati makanannya selama waktu yang diperlukan untuk memasaknya. Checked.
52. Belilah piring dan gelas berukuran lebih kecil. Um...
53. Sajikan porsi yang wajar dan jangan menambah porsi kedua. Checked.
54. Sarapan seperti raja, makan siang seperti pangeran, makan malam seperti orang miskin. Walah... terbalik susunannya: miskin, pangeran, raja (kadang-kadang miskin, raja, miskin, tergantung mood :P)
55. Makanlah makanan utama. I love snacks...
56. Batasi kudapan pada bahan pangan nabati yang tak diolah. Checked.
57. Jangan mengisi bahan bakar tubuh di tempat yang sama dengan mobil Anda. Ga punya mobil :) Checked.
58. Selalu makan di meja makan. Abstain ah.
59. Usahakan tidak makan sendiri. LOL. Abstain.
60. Perlakukan sajian istimewa sebagai sajian istimewa. Checked.
61. Tinggalkan sesuatu di piring. o.o Checked sih, kalau dibeliin makan siang, nasinya satu.
62. Bertanam sayuran jika ada lahan, atau dalam kotak di jendela. Saat ini nggak dulu deh...
63. Masaklah. Checked.
64. Langgarlah aturannya sesekali. XD... sudah pastilah... Checked.

Ok, selesai... 15 dari 21. Jadi totalnya 45 dari 64. Not bad lah... (maksa). Lagipula, lihat aturan 64, asal dikit-dikit sih nggak apa-apa kan?




View all my reviews

Thursday, February 23, 2012

It Had To Be You

Mr. Darcy's DiaryMr. Darcy's Diary by Amanda Grange
My rating: 4 of 5 stars

Bagi penggemar  novel Pride & Prejudice, alur cerita novel ini bukan hal yang baru, dan endingnya juga bukan spoiler, berakhir dengan adegan yang umumnya ditunggu-tunggu para pembaca novel roman :

Mbok ya jangan tegang gitu Mas Darcy...

Novel Mr. Darcy's Diary bukanlah cerita baru, boleh dibilang mirror-story dari masterpiece Jane Austen tersebut. Bedanya, novel ini bertutur dari sudut pandang Fitzwilliam Darcy. Berhubung yang bersangkutan pelit bicara, jadi penasaran apa sih yang terlintas di benaknya sepanjang novel P&P. Kapan dia mulai jatuh cinta pada Elizabeth Bennet, setelah di pertemuan pertama dengan entengnya bilang "She's tolerable, but not handsome enough to tempt me" yang membuat Lizzie ilfil tralala kepadanya sejak awal. Kalau menonton miniseri BBC 1995-nya mungkin bisa tertebak mulai kapan Mr Darcy mulai terpesona pada Lizzie Bennet, yang tampak pada tatapan matanya yang mengguncang iman itu setiap kali melihat Lizzie. Tapi tetap saja, apa sih yang dia pikirkan? Para pembaca P&P bebas menerka-nerka sendiri, tapi Amanda Grange menuangkannya dalam bentuk novel.

Aku sendiri bertanya-tanya, apa yang dirasakan Mr Darcy setiap kali memandang Lizzie Bennet? Apakah dia fall in lust seperti dalam interview Colin Firth di novel Edge of Reasons-nya Bridget Jones?


CF: Because I think it was very important to Andrew Davies that Mr Darcy had the most enormous sex drive.
BJ: (Gasps)
CF: And, um ...
BJ: I think that came across really, really well with the acting. I really think it did.
CF: Thank you. At one point Andrew even wrote as a stage direction: "Imagine that Darcy has an erection."
BJ: Which bit was that?
CF: It's when Elizabeth's been walking across the country and bumps into him in the grounds in the early stages.
BJ: The bit where she's all muddy?
CF: And dishevelled.
BJ: And sweaty?
CF: Exactly.
BJ: Was that a difficult bit to act?
CF: You mean the erection?
BJ: (Awed whisper) Yes.
CF: Um, well. Andrew also wrote that I don't propose that we should focus on it, and therefore no acting required in that department at least.

Ups, melenceng deh... XD.
Tapi tidak, tidak... novel ini masih sesopan P&P, tidak ada deskripsi mengenai "penderitaan fisik" seperti yang ada di novel-novel historical romance modern di mana para heronya hampir tak kuasa menahan nafsu setiap kali memandang love interest-nya. Yang ada hanyalah pergulatan batin antara tertarik setengah mati pada Lizzie, tapi ilfil setengah hidup pada orang-orang di sekeliling gadis itu: Mrs Bennett yang memburu calon mantu yang berharta (wajar sih...), adik-adik Lizzie yang vulgar dan liar, etc etc...

Mengikuti cerita dari sudut pandang Mr Darcy, aku sungguh sangat memahami sikap yang diambilnya di Hertfordshire. Memasuki lingkungan baru, di mana masyarakatnya "norak" dan "vulgar" (sebut saja kampungan), di mana para bujangan eligible dipandang dari penghasilannya dan diburu-buru sebagai calon mantu secara terbuka, bagaimana tidak ilfil dan bete? Belum bahan percakapannya yang tidak bermutu. Pantas saja kalau Mr Darcy lebih memilih banyak diam dan hanya bergaul dengan orang-orang yang sudah dikenalnya dengan baik.

Terus terang, mungkin di kampungku di Cirebon aku juga bisa jadi dianggap sombong seperti Mr Darcy, karena jarang gaul dan ngobrol dengan tetangga. Bukan apa-apa, habis kalau mendengarkan obrolan mereka, yang dibicarakan tidak mutu (menurutku), sebagian besar malah gosip, baik gosip lokal maupun gosip interlokal (artis selebriti whatever). Lebih baik nggak usah ngobrol sekalian deh.

Jadi, sekagum apapun Mr Darcy terhadap Lizzie Bennet, satu-satunya gadis yang tidak terintimidasi olehnya dan tidak peduli pada kekayaannya (yang disadarinya karena gadis itu tersinggung oleh komentarnya di pertemuan pertama mereka), ia sama sekali tak mau memikirkan kemungkinan untuk menjadikan Lizzie sebagai Mrs Darcy. Tapi meskipun demikian, ia cemas waktu mendengar kabar tentang lamaran Mr Collins kepada Lizzie (lalu lega setelah tahu Lizzie menolaknya) dan cemburu kalau melihat dan mendengar Lizzie dekat dengan laki-laki lain, terutama George Wickham!

Mr Darcy sendiri, seperti halnya para makhluk Mars lainnya, kurang sensitif terhadap perasaan perempuan. Ia tidak sadar kalau Caroline Bingley berminat menjadi the next Mrs Darcy, meski tanda-tandanya sudah tampak dari awal. Ia baru ngeh waktu Caroline mulai sengit mengejek dan menghina Lizzie. Ia juga begitu pede dan yakin lamaran orang yang berasal dari kalangan terhormat dan setaraf dirinya bakal langsung diterima oleh Lizzie yang berasal dari "kalangan rendah".

Pengen rasanya nyekek Mr Darcy ini, baik saat baca P&P, nonton miniseri BBC, maupun baca novel ini, waktu dia menambahi pernyataan cinta ujug-ujugnya "You must allow me to tell you how ardently I admire and love you" dengan pidato ketidakrelaannya, karena Lizzie berasal dari golongan bawah, karena ia tidak suka pada ibu, ayah, dan adik-adik Lizzie, bahwa logika dan akal sehat membuatnya berusaha melupakan Lizzie tapi tak bisa, dan akhirnya ia terpaksa menyerah dan merendahkan dirinya sendiri dan keluarganya dengan meminta Lizzie menjadi istrinya.


Ini mau ngelamar atau ngehina sih, Mas! Yakin jawabannya iya lagi!
Sama aja kayak lamaran Mr Collins ini mah... *tendang!*

Tapi kasihan juga sih waktu dia merasa syok karena ditolak, apalagi dasar penolakannya setengahnya karena fitnah Wickham, bajingan yang pernah nyaris melarikan adik perempuannya. Sampai sini malah jadi ingat jawaban Mark Darcy waktu difitnah membawa lari tunangan Daniel Cleaver dan mematahkan hatinya, padahal yang terjadi sebaliknya. "No. My wife. My heart." Hiks...

Eh, maaf ngelantur lagi. Sampai mana tadi? Oh, ya... setelah itu kita akan dibawa simpati habis-habisan pada si kaku ini, dengan usahanya memperbaiki diri dalam bersikap lebih gentleman, bernegosiasi dengan musuhnya demi menenangkan pikiran Lizzie, ikut harap-harap cemas menunggu perubahan hati Lizzie, sampai akhirnya ikut berbahagia mendengar jawaban Lizzie, "My feelings are now different... that I am humbled to think that you can still love me... now I receive your assurances with gratitude and pleasure".

Huzza! Peduli amat keluarga Lizzie macam apa, dia kan bukan nikah dengan keluarganya. Seperti kata lagunya Frank Sinatra:

For nobody else give me a thrill
With all your faults, I love you still
It had to be you, wonderful you
It had to be you....
Senangnya, melihat Mas Darcy akhirnya bisa tersenyum lepas seperti manusia biasa. Congratulation!



Um, buat yang penasaran kapan Mr. Darcy mulai jatuh cinta pada Lizzie, Lizzie juga menanyakan hal yang sama. Dan begini jawabannya:

I cannot fix on the hour, or the spot, or the look, or the words, which laid the foundation. It is too long ago. I was in the middle before I knew I had begun.
Co cweet...

Catatan: Aku menulis review ini cukup panjang sebagai permohonan maaf atas review P&P, yang terus terang saja, hampir tidak ada reviewnya, karena terlalu berfokus pada oh-look-mr.darcy-is-so-cute-and-adorable-and-I-fall-in-lustlove-with-him.




View all my reviews

Sunday, February 19, 2012

Hugo

The Invention of Hugo CabretThe Invention of Hugo Cabret by Brian Selznick
My rating: 4 of 5 stars


Jadi tidak sabar rasanya untuk menonton versi movie hasil karya Martin Scorsese. Kenapa belum masuk Indonesia juga sih? Padahal dapat 11 nominasi di ajang Academy Award ke-84 tahun ini! 

Pertama... ini novel atau graphic novel ya? Sepertinya lebih banyak gambar daripada tulisannya. Dan gambar ke gambar yang tanpa kata-kata itu menimbulkan efek seperti sedang menonton sebuah film hitam-putih bisu.

Ok, buku ini bercerita tentang seorang anak bernama Hugo, automaton warisan ayahnya, hingga penemuan kembali inventor dan pesulap Georges Melies, filmmaker pertama Prancis yang mempelopori film pertama.

Seperti apa karya Georges Melies yang terkenal itu? Kalau kau penggemar Queen dan hafal videoklip Heaven For Everyone, pasti familiar dengan film yang ditayangkan di videoklip itu: A Trip to the Moon atau aslinya Le Voyage Dans La Lune.




View all my reviews

The Valmont of My Desire

Les Liaisons Dangereuses: or Letters Collected in a Private Society and Published for the Instruction of OthersLes Liaisons Dangereuses: or Letters Collected in a Private Society and Published for the Instruction of Others by Pierre Choderlos de Laclos
My rating: 5 of 5 stars


Efek Pride & Prejudice membuatku akhirnya membaca novel klasik yang satu ini. Apa hubungannya P&P dengan Dangerous Liaisons? Benang merahnya kembali pada Colin Firth (lagi?!). Gara-gara Mr. Darcy-nya yang cute, aku mencari dan mendownload film di mana dia masih lebih muda lagi, Valmont (1989), yang disutradarai Milos Forman (Amadeus). Saat menontonnya, aku tersadar bahwa film itu adalah versi lain dari film Dangerous Liaisons tahun 1988, yang dibintangi John Malkovich, Glenn Close, Keanu Reeves dan Uma Thurman. Yang bikin penasaran, versi mana yang lebih setia pada novel aslinya?

 Yang ini?



Atau yang ini?


Mendownload ebook-nya dari Goodreads, malah bikin nangis darah karena ternyata isinya dalam bahasa Prancis! Akhirnya terpaksa menyambangi Kinokuniya dan membeli novel klasik ini.

Kalau pernah baca novel chicklit yang isinya full berbalas email atau BBM, maka boleh dibilang novel klasik Pierre Cordelos de Laclos yang terbit tahun 1782 ini adalah pelopornya. Novel ini murni berisi surat-menyurat antara para tokoh yang terkait, dan dari urutan surat itulah pembaca dapat membangun jalan cerita dalam imajinasi.

Berawal dari surat Marquise de Merteuil kepada Vicomte de Valmont, yang meminta sang playboy kembali ke kota Paris dari chateau bibinya yang sudah sepuh, Madame de Rosemonde. Ia ingin Valmont membantunya membalas dendam pada Comte de Gercourt. Toh mereka punya dendam bersama, karena Gercourt pernah mencampakkan Merteuil demi Intendante yang di waktu yang sama mencampakkan Valmont. Caranya? Valmont harus merayu dan merusak kehormatan calon pengantin Gercourt, Cecile de Volanges, sepupu Merteuil yang baru saja keluar dari biara.

Valmont menolak. Selain karena gadis polos lima belas tahun terlalu gampang bagi perayu ulung berpengalaman sepertinya, dia sedang sibuk memburu tantangan yang lebih sulit, Madame de Tourvel, istri seorang hakim yang sedang menginap di chateau bibinya. Untuk rencana jahatnya, Merteuil terpaksa mengandalkan Chevalier Danceny, pemuda hijau yang naksir dan juga ditaksir Cecile. Sayangnya karena keduanya masih sama-sama polos, perkembangannya terlalu lambat bagi Merteuil.

Akhirnya keberuntungan berpihak pada Merteuil. Gara-gara surat Madame de Volanges, ibunda Cecile, kepada Madame de Tourvel, yang isinya menjelek-jelekkan dirinya, Valmont mengalami hambatan dalam usaha menaklukkan de Tourvel. Padahal ia yakin sekali wanita itu sudah hampir jatuh ke tangannya. Saking jengkelnya, Valmont berubah pikiran dan bersedia mengikuti permintaan Merteuil untuk merusak Cecile hanya untuk membalas dendam pada ibunya.

Pucuk dicinta ulam tiba. Kisah cinta terlarang Cecile dan Danceny terungkap, sehingga Madame de Volanges (atas saran Merteuil tentunya) mengungsikan Cecile ke chateau Madame de Rosemonde. Ini sih sama saja dengan menyelamatkan domba dari rubah tapi mengumpankannya ke serigala... Dengan peran sebagai kurir surat cinta antara Cecile dan Danceny, dan dengan sedikit tipu muslihat, Valmont berhasil mendapatkan kunci kamar Cecile dari gadis itu sendiri. Dan apa yang bisa dilakukan gadis polos seperti Cecile ketika sang perayu ulung membangunkannya dari tidur untuk meminta satu ciuman? Satu ciuman yang diikuti hal-hal lain yang sama sekali tak diajarkan di biara tentunya. Awalnya Cecile melawan, tapi peringatan Valmont bahwa Cecile sendiri yang memberikan kunci kamarnya membuatnya pasrah.

Cecile mengadukan peristiwa malam itu pada satu-satunya orang yang bisa dipercayanya, Merteuil. Tapi meskipun merasa malu dan bersalah, dari isi suratnya dapat diketahui bahwa ia kebingungan karena meskipun ia tidak mencintai Valmont dan terus berkata tidak, reaksi tubuhnya berbeda dengan ucapannya, dan ketika pagi hari Valmont meninggalkannya, ia malah merasa menyesal. Merteuil malah menanggapi curhat itu dengan ringan, dan malah menggarisbawahi bahwa Cecile bukannya merasa malu, tapi menikmati semua itu. Ia malah menyarankan agar Cecile tetap berhubungan dengan Valmont! Dengan polosnya, Cecile mematuhi nasehat Merteuil, sehingga Valmont akhirnya memberikan pendidikan seks lengkap hingga tingkat advance.

Dengan menjatuhkan Cecile, tidak berarti Valmont melupakan tujuan awalnya menaklukkan Madame de Tourvel. Dari surat-surat wanita itu, Valmont tahu bahwa wanita itu sebenarnya sudah jatuh cinta kepadanya, hanya saja memilih untuk kabur dan menjauhinya. Malah, sebenarnya Valmont tinggal berusaha sedikit lagi saja untuk mendapatkan wanita pujaannya itu...

Klimaks cerita dimulai pada saat Valmont menagih janji Merteuil, yang didasarkan pada taruhan mereka di awal kisah, bahwa apabila Valmont terbukti bisa mendapatkan Madame de Tourvel lantas mencampakkannya, maka Merteuil menjadi miliknya. Karena Merteuil menolak memenuhi janjinya, maka dimulailah perang di antara kedua biang kerok itu!

Lalu, bagaimana nasib Cecile, Danceny, dan Madame de Tourvel setelahnya? Pada siapakah Valmont akhirnya jatuh cinta?

Tanpa perlu menuangkan akhir kisahnya di sini, cukuplah disebutkan bahwa dalam hal kesetiaan pada novel, film Dangerous Liaisons-nya John Malkovich yang lebih setia pada cerita aslinya. Khususnya bila dilihat dari surat-menyurat antara tokohnya (yang belakangan akan menjadi bukti-bukti yang menjatuhkan Merteuil), cara Valmont mendapatkan Cecile, atau Madame de Tourvel yang jatuh sakit karena patah hati. Valmont boleh dibilang adaptasi bebas yang lebih ringan.

Ehm, tapi tentu saja... meskipun akting John Malkovich sempurna, aku lebih suka Vicomte de Valmont yang ini:


Ketimbang yang ini:


Ha... jadi murni deh menjudge aktor berdasarkan tampang. Shallow banget ya. Sorry, John, habis Colin lebih adorable dan cute sebagai Valmont sih, apalagi kalo lagi tengil dalam usaha merayu Madame de Tourvel seperti ini :

Valmont sebelum kejebur ke sungai

Btw, ternyata naskah film Valmont ini juga membuat Colin Firth harus menjatuhkan diri ke air, dan jalan pulang ke rumah dengan pakaian basah melekat di tubuh. Huh, berarti adegan kemeja basah di P&P tidak orisinal tuh...





View all my reviews

Thursday, February 16, 2012

Three Men For Three Sisters

The Unfortunate Miss FortunesThe Unfortunate Miss Fortunes by Jennifer Crusie
My rating: 3 of 5 stars


Pernah nonton serial teve Charmed, tentang tiga remaja cewek bersaudari yang punya kekuatan sihir yang berbeda-beda? Nah, kisah tiga Nona Fortune di novel ini mirip-mirip lah.

Tiga bersaudari Dee, Lizzie dan Mare sudah berkali-kali pindah kota dan ganti nama demi melarikan diri dari sang bibi jahat Xantippe, yang mengincar dan ingin merebut kekuatan mereka.

Tentu saja, yang namanya penyihir jahat profesional, Xan bisa melacak kota tempat tinggal mereka. Untuk membuat para nona itu lengah dan mungkin karena kasihan juga melihat kehidupan percintaan mereka yang menyedihkan, dengan mantra Cinta Sejati Xan menemukan dan mengirimkan tiga cowok yang menurutnya adalah Jodoh bagi masing-masing gadis. Danny untuk Dee, Elric untuk Lizzie (aaaa, tiap baca nama ini jadi ingat Edward dan Alphonse Elric!), dan Jude untuk Mare. Uh, gimana sih strateginya? Rempong amat, padahal lebih gampang tinggal mendatangi rumah ketiga gadis itu dan merebut kekuatan sihir mereka. Tapi kalau begitu nggak ada ceritanya, ya?

Spoilernya, kebaikan selalu mengalahkan kejahatan.

Tambahan : terjemahannya rada-rada gimana gitu.
Contoh: hal. 238
"Bukan, maksudku benar-benar gaya lama," kata Mare, sambil menarik tubuhnya ke bawah Crash. Posisi penuh misi. Akan lebih baik dengan posisi ini.

Tweweww... Posisi penuh misi? Misi apa? Misi mencapai puncak asmara? Misi bikin anak?

*Jadi bertanya-tanya apa ya terjemahan yang pas untuk missionary position*

View all my reviews

"Sekuel" Pride & Prejudice

Mr. Darcy, VampyreMr. Darcy, Vampyre by Amanda Grange
My rating: 2 of 5 stars

Aku sudah cukup lama punya buku ini, hasil bookwar WBD 2011 lalu. Novel ini baru kubaca setelah melihat bahwa ini "sekuel" dari Pride and Prejudice, yang kebetulan baru kubaca versi novelnya dan kutonton miniseri BBC 1995-nya.



Cover: Nggak suka. Cewek yang jadi Lizzie bolehlah siapa saja. Tapi untuk cowok yang jadi Mr. Darcy... hahaha,  sori menyori, gara-gara P&P BBC '95 yang tercetak di benak kalau baca "Mr. Darcy" hanyalah the young Colin Firth, sedangkan cowok di cover ini menurutku idih nggak banget deh.

Isi: cuma suka bab 1, yang boleh dibilang sambungan adegan pernikahan ganda Bingley-Jane & Darcy-Lizzie di episode terakhir miniseri bbc. Selanjutnya? Aargh...

Mr.Darcy yang tertutup di P&P di sini jadi tambah tertutup setelah menikah. Boro-boro berbagi kehidupan dan masa lalunya, berbagi ranjang dengan pengantin barunya saja nggak (kasian deh Lizzie, huhuhu). Untuk apa dong menikah, kalau dekat-dekatan aja nggak?

Mr. Darcy ternyata vampir? Euh... kurang masuk akal, karena di P&P dia banyak berkeliaran di siang hari bolong, di bawah terpaan sinar matahari. Atau mungkin dia tipe Daywalker macam Blade, ya? *dibahas*

Kesimpulan : so-so aja sih ceritanya. Spoilernya, demi Lizzie, Mr. Darcy bersedia menjadi manusia biasa lagi. Hm... ada cure-nya ya. Kalau tahu rahasianya, Angel dan Spike juga bisa kembali menjadi manusia dong...#balik ke I Luv Spike.com

View all my reviews

Monday, February 13, 2012

The Very Virile Viking (Viking II, #3)The Very Virile Viking by Sandra Hill
My rating: 4 of 5 stars

Dilihat dari covernya, ga nyangka deh Viking yang satu ini ayah dari 13 anak (11 masih hidup). Gara-gara terlalu subur dan rempong diganduli banyak anak, ia bersumpah untuk selibat dan membawa sembilan anaknya untuk mencari tanah baru di Vinland, er... Amerika.

Cita-citanya kesampaian sih, tapi kejauhan juga, karena berangkat tahun 998 sampainya di Hollywood tahun 2003.

Luar biasa. Nggak cukup mindahin Viking satu-satu ke masa depan kayak di novel sebelumnya, sekarang langsung 10 orang sekaligus.

Kocak banget deh, tapi kelihatannya Magnus dan 9 anaknya lebih cepat beradaptasi dengan budaya Amerika ketimbang kedua sodaranya dulu.

View all my reviews
Truly, Madly Viking (Viking II, #2)Truly, Madly Viking by Sandra Hill
My rating: 4 of 5 stars

Setelah Geirolf Ericsson terlempar dari tahun 997 ke Maine tahun 1997, sekarang giliran kakaknya, Jorund Ericsson terlempar dari tahun 998 ke Texas tahun 2000.

Sudah begitu, nasib sial membuat Jorund muncul di tempat umum tanpa busana, sehingga kena stungun dan masuk rumah sakit jiwa. Tapi banyak kejadian lucu di rumah sakit jiwa ini, terutama setelah Jorund bernegosiasi dengan Dock-whore Mag-he dan bergabung dengan kelompok pasien lain.

Di antara kisah romantis antara Jorund dan dokter jiwanya, sempat terpikir bagaimana jika Jorund bertemu dengan adiknya, mumpung sama-sama di Amerika masa depan. Mungkinkah lewat facebook? Er, tapi buku ini terbit tahun 2000 sebelum ada facebook ya.

Ternyata Sandra Hill mengabulkan rasa ingin tahuku. Nggak meleset jauh sih, informasi tentang Desa Viking Rosestead ditemukan di internet, dan membawa Jorund berkunjung ke sana, dan akhirnya reuni dengan adiknya.

Melihat premisnya, sepertinya semua anak Eric termasuk si sulung Magnus bakal terdampar di Amerika masa depan. Kayaknya menarik juga membaca kisah tentang Magnus si telinga lebar dan banyak anak nyasar juga ke abad 21. Agak penasaran acara TV apa yang akan jadi favoritnya, mengingat Geirolf tergila-gila Home Improvement dan Jorund menggemari Andy Griffith Show.

Novel-novel Sandra Hill tentang Viking saba Amerika memang cocok untuk dibaca kalo cari hiburan yang hot dan bikin ketawa.

View all my reviews

Sunday, February 5, 2012

Mr. Darcy!!!

Pride and Prejudice  Pride and Prejudice by Jane Austen
My rating: 5 of 5 stars


Membaca beberapa novel chicklit buatan Inggris akhir-akhir ini, yang menyinggung miniseri Pride and Prejudice BBC tahun 1995 di mana Colin Firth memerankan Mr. Darcy (dan adegan wet-look setelah berenang di telaga yang konon ehm membuatnya kelihatan sungguh seksih dan langsung menjadikannya heartthrob baru tahun itu), rasa penasaran membuatku langsung mendownload miniseri dimaksud tanpa tahu malu, dan langsung menonton semua episodenya.

Sebenarnya aku juga sudah nonton versi film tahun 2005 yang dibintangi Matthew Macfadyen dan Keira Knightley itu, tapi entah kenapa filmnya kurang berkesan dan tak satupun adegan yang nempel di memori. Beda halnya dengan versi Colin Firth yang waduh masih-sangat-muda-dan-ganteng.


Glek...



dan slurp...


Wiping drools.

Anyway, karena Mr. Darcy-nya Colin Firth inilah yang membuatku akhirnya membuka versi novelnya. Setelah dibandingkan, versi miniseri BBC sangat setia pada novelnya, kecuali adegan monumental di mana Mr Darcy berenang di telaga itu, yang mungkin sengaja diciptakan agar kaum wanita dapat melihat Colin Firth dalam kemeja basah tembus pandang.

Eh, ripyunya mana ya? Malah ngomongin Colin Firth 16 tahun yang lalu melulu...

Novel Pride dan Prejudice boleh dibilang jadi pakem plot dan tokoh novel-novel historical romance saat ini.

Cowok yang arogan tapi ganteng dan adorable. Checked.
Cewek yang pintar dan high spirited. Checked.
Ibu-ibu yang gigih memburu calon menantu eligible untuk anak-anak gadisnya. Checked.
Misunderstanding. Checked.
Yang nggak ada cuma bumbu adegan hotnya... :)

View all my reviews

Thursday, February 2, 2012

Be Tweet My Heart

Goodnight TweetheartGoodnight Tweetheart by Teresa Medeiros
My rating: 3 of 5 stars

Chicklit yang mengasyikkan untuk dibaca, meski sebagian berupa dialog tweet dan direct message. Tapi memang itu yang membuat pace-nya terasa cepat. Dialog-dialog antara tokoh utamanya, Abby Donovan, dengan follower pertama yang mengajaknya komunikasi, Mark Baynard, terasa witty, lucu, dan seringkali mengandung referensi pop-culture. Memang tidak kentara dan takkan membuat pembaca yang tidak tahu apa yang mereka bincangkan kehilangan nuansanya, tapi akan lebih asyik bila kita tahu apa saja sih yang mereka quote di sana-sini. Buffy the Vampire Slayer, Lord of the Rings, The Shining, Veronica Mars, Pirates of the Carribean and so on...

View all my reviews