Sunday, May 5, 2013

World's Most Wanted 2

The Invincible Iron Man, Vol. 3: World's Most Wanted, Book 2The Invincible Iron Man, Vol. 3: World's Most Wanted, Book 2 by Matt Fraction
My rating: 4 of 5 stars

Di volume kedua World’s Most Wanted ini, Tony Stark berhasil kabur ke Rusia, dan surprise! Mendapat bantuan dari Crimson Dynamo. Di cerita-cerita vintage Iron Man, Crimson Dynamo adalah musuh Iron Man, mengingat mereka di dua kubu yang berbeda dalam perang dingin AS-Soviet. Tapi sekarang, mereka berteman. Dan karena armor jadulnya rusak, Tony malah dipinjami armor Crimson Dynamo untuk mencapai fasilitas miliknya di Rusia.

Begitu mengetahui Tony berada di Rusia, Pepper langsung menyuruh J.A.R.V.I.S. membawanya ke sana. Karena memantau aktivitas Pepper, Osborn jadi tahu di mana buronannya berada dan mengontak Kolonel Dimitri Bukharin untuk meminta izin masuk ke wilayah udara Rusia untuk menangkap Pepper dan kalau bisa sekaligus Tony. Sayangnya, Kolonel Bukharin (yang juga Crimson Dynamo) menolaknya mentah-mentah. Osborn terpaksa mengandalkan rekan yang berada di Rusia, Whitney Frost alias Madame Masque, untuk membunuh Tony.

Setelah sempat bertempur karena Tony mengira armor Rescue adalah bawahan Osborn, Tony dan Pepper akhirnya bertemu kembali dan bersembunyi di fasilitas Stark di Kurenks. Kondisi Stark sudah menurun drastis, mulai melupakan banyak hal, bahkan perlu kertas post-it untuk mengingat sesuatu. Ia bahkan tidak bisa mengingat informasi sederhana seperti nama-nama mobil koleksinya. Untuk seorang Tony Stark, kehilangan ingatan dan kejeniusannya seperti seorang superman kehilangan superpowernya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia menjadi manusia normal. Tapi itu baru awalnya...

Dan, berhasilkah Madame Masque menjalankan tugasnya? Ternyata sulit baginya, karena masa lalunya sebagai kekasih Tony membuat hatinya bercabang. Ia tak mau membunuh Tony, tapi merayu Tony yang dulu pernah mencampakkannya agar membalas cintanya. Ia memohon Tony lebih memilih dirinya daripada Pepper. Permintaan yang tidak bisa dipenuhi Tony, karena sebodoh apapun ia saat ini, dan meskipun dulu ia pernah mencintai Whitney Frost, ia tetap memilih Pepper, apapun risikonya. Patah hati, Madame Masque meledakkan tempat persembunyian Tony. Tony berhasil kabur dengan armor Iron Man cadangan ke Afghanistan sementara Pepper... mati dan Madame Masque membawa armor Rescue kembali pada Osborn.

Tony yang sedang tidur sementara Iron Man terbang autopilot di langit Afghanistan mendadak tertembak jatuh oleh rudal stinger. Ia harus bersusah payah mencari laboratorium rahasianya dan dalam kondisi otak yang semakin menurun ia terpaksa mengenakan kembali sahabat lamanya, Iron Man Mark I! Di saat yang sama, Osborn mengetahui lokasinya dan bergegas terbang dengan armor Iron Patriot-nya ke Afghanistan untuk menghabisinya!

Sementara itu, Maria Hill bekerja sama dengan Natasha Romanova untuk menyusup ke markas Osborn dan bertemu dengan... Pepper Potts! Rupanya Pepper menyamar sebagai Madame Masque, sedangkan musuhnya itu disembunyikan dalam armor Crimson Dynamo. Bertiga mereka berusaha menuntaskan tugas terakhir yang dipercayakan oleh Tony kepada mereka. Melumpuhkan sistem komputer di markas Osborn dengan virus dan membuat seluruh armor yang dikuasai Osborn tak berguna.

Aku belum banyak membaca serial komik Invincible Iron Man, Avengers, ataupun komik Marvel lainnya untuk memahami seberapa dalam kebencian Norman Osborn terhadap Tony Stark. Tapi secara awam, mungkin bisa menduga-duga sebabnya, kalau menggunakan film-film adaptasi komik Marvel yang sudah kutonton sebagai dasar teorinya. Teknologi Iron Man dan serum Ekstremisnya adalah sesuatu yang diimpikan Norman Osborn, tapi tidak bisa dicapainya. Ia membangun eksoskeleton dan serum supersoldiernya sendiri yang... kurang sempurna bahkan membuatnya sinting. Jadi, wajar saja kalau ia membenci Tony Stark, yang lebih jenius daripada dirinya dan begitu menikmati hidupnya. Jadi, begitu punya kesempatan untuk menguasai teknologi Stark Industries dan membunuh Tony Stark... well, kesempatan yang terlalu sayang untuk dilewatkan, bukan?
Bye, bye, Tony Stark

Sayang, kesempatan itu terlewatkan karena posisi mereka terpantau pers yang menayangkan adegan ia menghancurkan Tony yang sama sekali tidak melawan ke seluruh penjuru dunia.

Tapi tidak dibunuh pun, Tony sudah tak bisa diselamatkan lagi. Meskipun tubuhnya cuma patah tulang, lecet, memar dan lain-lain, otaknya sudah mati, bahkan tak bisa memerintahkan tubuhnya untuk bernafas. Osborn tak bisa lagi mendapatkan informasi mengenai database Superhuman Registration maupun teknologi repulsor Tony. Dan karena ia tidak punya hak untuk mematikan Tony Stark, apakah dokter pribadi Tony yang akan melakukannya?

Cih, ending jilid terakhir ini digantung rupanya.

By the way, dokter pribadi yang berhak meng-euthanasia Tony bernama Donald Blake.


View all my reviews

No comments:

Post a Comment