Wednesday, July 9, 2014

Deadly Angels: The Origin

Kiss of Pride (Deadly Angels, #1)Kiss of Pride by Sandra Hill
My rating: 3 of 5 stars

Karena aku membaca serial Deadly Angels-nya Sandra Hill tidak sesuai urutan (habis, mau bagaimana lagi, buku pertamanya tidak ada di keranjang bargain books Periplus sih!), jelas aku agak tersesat dan bertanya-tanya bagaimana sejarahnya 7 orang anak laki-laki Sigurd dari Norseland bisa dijatuhi hukuman sebagai Vangel (Viking Vampire Angel).

Gara-gara penasaran, jadilah aku terpaksa membaca ebook buku pertamanya (padahal timbunan buku fisik masih banyak, woy!). Baru juga buka Prolog, Sandra Hill sudah langsung membeberkan latar belakangnya secara to the point. Yap, mari kita cuplik saja asbabunujulnya:

Konon, Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum. Nah, ungkapan itu juga mungkin bisa dipakai untuk menggambarkan bangsa Viking, ras yang diciptakan menyerupai dewa-dewa.

Jangkung, gagah perkasa dengan wajah dan tubuh yang menawan. Kekuatan yang sanggup mengatasi iklim yang kejam. Senyum penuh pesona yang menggoda kaum hawa. Bakat dalam bercinta yang disempurnakan pada malam-malam musim dingin yang panjang. Kemampuan tempur guna mempertahankan tanah air. Ada yang bilang, Laki-laki dari Utara bagaikana Malaikat di Bumi (bikin jengkel malaikat asli di Atas Sana saja...).

Waduw, deskripsi makhluk Viking yang fana ini benar-benar ngajak ngakak guling-guling deh :P

Tapi..., tentu saja ada tapinya...

Setelah tiga ratus tahun mereka berjaya di dunia, Tuhan akhirnya menyadari bahwa ciptaannya yang menawan ini menjadi begitu sombong dan haus darah, belum lagi malah memuja dewa-dewa macam Thor dan Odin. Dan ada satu keluarga khusus yang membuat-Nya tidak senang: Keluarga Sigurdsson. Sigurd si Keji bukan hanya berpartisipasi pada serangan terkenal ke Lindisfarne, sebuah biara Saxon, tapi juga ketujuh putranya membuat-Nya murka karena masing-masing melakukan salah satu dari tujuh dosa utama dengan cara yang paling buruk.

Lust. Gluttony. Greed. Sloth. Wrath. Envy. Pride.

Tuhan yang kecewa pun bertekad menjadikan kaum Viking sebagai contoh untuk yang lain. Lantas Ia menganggil Michael, yang segera tahu apa yang membuat junjungannya murka, dan hanya bisa berdecak melihat polah mereka yang berada di bawah sana.

Tuhan pun bersabda, "Mulai saat ini, ras Viking, laki-laki dan perempuan, akan punah dari muka bumi. Selanjutnya, karena kejahatan mereka, ketujuh pendosa ini dihukum di Neraka selamanya. Tolong diurus, ya."

Meskipun ia juga tidak suka pada kelakuan bangsa Norse, tapi sebagai pembela kaum ksatria, Michael pun turut campur pada putusan Tuhan. Yah, mungkin mumpung SK-nya belum ditandatangan.

"Hamba setuju kalau keluarga Sigurdsson sudah keterlaluan, tapi mereka mungkin bisa berubah kalau diberi kesempatan kedua." Sigurd adalah anak ketujuh dari anak ketujuh, dan punya tujuh anak laki-laki: Ivak, Trond, Vikar, Harek, Sigurd, Cnut dan Mordr. Tujuh adalah angka yang suci, sakral dan magis di lingkaran suci.

Mulanya Tuhan keberatan, karena Adam saja dihukum berat untuk kesalahan yang jauh lebih kecil. Tapi akhirnya diputuskan bangsa Viking tetap dibuat tidak eksis lagi, tapi bukan karena kematian, melainkan bercampur dengan kebudayaan lain dan kehilangan identitasnya. Sekalian memastikan tidak ada lagi yang memuja dewa-dewa Norse. Ketujuh pendosa dari keluarga Sigurdsson juga diberikan ujian untuk membuktikan bahwa mereka mampu membawa kebaikan bagi umat manusia. Bukan sebagai misionaris atau pendeta, yang terlalu enteng buat mereka. Berdasarkan usulan Michael, mereka bakal dijadikan tandingan dari pasukan Jasper, utusan Setan yang menyebarkan vampir pemakan jiwa manusia di muka bumi, Lucipire.

Sial buat Michael, gara-gara usulannya, ia ditunjuk menjadi pengawas bagi para Viking Vampire Angel. Keputusan ini nggak bisa diganggu gugat lagi. Nyesel, dah :))

Dan pada tahun 850, lahirlah pasukan vampir Viking, sekitar 200-an tahun dari masa ketika bangsa Viking lenyap dari muka bumi. Kaum vampir ini dikenal sebagai VIK, berbeda dari jenis vampir lainnya, karena diciptakan oleh Tuhan.

Ada yang bilang, mereka malaikat yang jatuh ke bumi.
Ada yang bilang, mereka simbol Tuhan untuk harapan bagi semua manusia.
Kakak beradik Sigurdsson, yang kelak dijuluki The Seven, atau VIK, beranggapan mereka lelucon Tuhan di dunia.
Mereka semua benar.

Hahaha, asbabunujulnya kepanjangan ya. Ah, sudahlah, kalau begitu review bukunya kubuat singkat saja deh:))

Sebagai yang pertama dari serial Deadly Angels (or Deadly Sinners?), buku ini bercerita tentang tokoh pertama, Top of the Pop dari VIK, yaitu si putra sulung, Vikar, terdakwa utama dari:
Narsis itu dosa, katanya.
Meskipun demikian, karena ini buku perkenalan, asal-usul Vangel dibongkar sejak halaman pertama di sini. Dan VIK yang diperkenalkan bukan hanya Vikar, tapi dengan semua adiknya. Kenapa? Karena settingnya dibuat menjelang Hari Perhitungan, di mana ratusan anggota Vangeldom berkumpul untuk menghadapi appraisal seratus tahunan dari Mike (panggilan sayang para VIK buat Malaikat Michael), yang dibantu oleh Rafe dan Gabe (iya... Raphael dan Gabriel). Hukuman Vikar dan adik-adiknya sebagai Vangel sebenarnya cuma 700 tahun, tapi berkat dosa sengaja dan tidak sengaja yang dihitung oleh Mike cs, hukuman mereka terus bertambah.

Acara seratus tahunan itu akan diadakan di kastil yang dibeli Vikar di Transylvannia. Rumania? Bukan. Pensylvannia. Iya, yang seperti di film kartun Hotel Transylvannia itu, lengkap dengan kota wisata yang suasananya dibuat Vampiredom. Di mana kita menyembunyikan sebatang pohon? Di hutan. Di mana kita menyembunyikan markas Viking Vampire Angel...?

Di saat Vikar lagi sibuk-sibuknya merenovasi kastil untuk menyambut acara besar itulah Alex Kelly datang untuk mewawancarainya. Yang pasti, meskipun tadinya Vikar menolak kedatangan tamu tak diundang itu, berikutnya ia memaksa Alex masuk dan berniat menahannya di kastil, setidaknya sampai infeksi dari Lucipire yang diderita Alex sembuh. Dan plot pun bergulir dari sana.

Vikar sama sekali tidak menutup-nutupi kondisinya dan kawanannya. Alex saja yang mulanya tidak percaya dan mengira sedang berada di set film dengan para bintang film yang georgeous habis. Tapi culture shock itu yang terus digali oleh Sandra Hill untuk menghasilkan komedi situasi. Misalnya, Vikar yang baru saja mendapatkan ilmu dari Trond tentang "near-sex" mencoba mempraktekkannya pada Alex. Ya, sebagai utusan Michael di bumi, Vangel tidak boleh melakukan dosa, yang bisa menambah panjang hukuman. Termasuk melakukan seks di luar nikah. Bagusnya, ketimbang Trond, Vikar di sini tidak melakukan seks sungguhan sampai setelah menikah dengan Alex (ini bukan spoiler kok, namanya juga novel roman!).

Sejujurnya, premis utama tentang Vangel ini menarik, tapi seperti halnya Kiss of Surrender, kurasa ceritanya so-so saja. Rasanya dosa mahaberat si Vikar ini juga biasa saja... well, untuk dunia kita sekarang di mana dosa narsis dan have a thing for grandeur malah dianggap keren (hello, Tony Stark!). Jalan ceritanya juga berputar-putar di sekitar Vikar dan Alex saja. Ada sih sedikit pertempuran dengan Jasper dan kawanan Lucipire-nya, tapi not worth to mention.

I need action!!!

Yah, mungkin aku kurang cocok dengan genre Paranormal Romance, yang lebih menekankan romance daripada paranormal atau supernaturalnya. Untuk cerita supernatural dengan aksi yang seru, lebih baik aku kembali membaca genre Urban Fantasy macam Buffy the Vampire Slayer atau Dresden Files.

Tapi... masih ada Kiss of Temptation yang dibintangi Ivak si Lust Sinner di timbunan bukuku... pastinya kapan-kapan bakal kubaca juga sih...

No comments:

Post a Comment