Saturday, January 10, 2015

Kelas Khusus Naga

Judul: Kelas Khusus Naga 1
Story by: Norifusa Mita
Art by: Reeham Visual Courier
Penerbit: PT Gramedia (m&c!)
Tanggal terbit: 31 Desember 2014
Beli di: gramediaonline.com
Harga beli: Rp. 32.300,- (disc. 15%)
Tanggal pemesanan: 02 Januari 2015
Tanggal buku diterima: 06 Januari 2015

Sinopsis:

Donny Wirianaga adalah seorang pengacara kelas teri yang tinggal dalam rumah kantornya, yang itu pun sudah terlambat sewanya. Demi bisa bertahan berpraktik di Jakarta, ia pun menerima kasus menengahi bangkrutnya SMA Wijaya Kusuma, sekolah yang akan dilikuidasi asetnya karena terlilit hutang.


Namun Donny sadar, menengahi pencairan aset sekolah bangkrut takkan membawanya menjadi pengacara papan atas ibukota! Ia pun bertekad membuat gebrakan, dengan membuat SMA Wijaya Kusuma yang sebelumnya dikenal sebagai sekolah pecundang dengan murid brandalan, menjadi sekolah unggulan. Sekolah jnggulan dengan murid yang langganan masuk ke universitas top Indonesia: UI, ITB dan UGM!

Alasan aku membeli buku ini
Namanya juga belanja buku secara online, sudah pasti judul, cover, dan sinopsisnya terpampang jelas (selain tanggal terbit dan harga setelah diskonnya). Tapi memang, yang pertama kali tertangkap oleh mata adalah cover art-nya, yang membuat pikiran bawah sadarku langsung menghubungkannya ke profil aktor Jepang ganteng favoritku di salah satu serial TV-nya, Dragon Zakura:
Hiroshi Abe as Kenji Sakuragi
Setelah kemudian mataku membaca judulnya dan tentu saja sinopsisnya, jelas sudah komik baru dari Koloni, imprint penerbit m&c! ini adalah adaptasi dari komik/serial TV Dragon Zakura. Dan alasanku langsung meng-klik button Add to cart  murni karena penasaran saja, seperti apa Dragon Zakura dalam versi Indonesianya ini.

Review
1. Gambar
Seperti yang sudah kusampaikan di atas, gambar sampulnya eye-catching banget karena chara-nya sepertinya memang merujuk pada versi live-action Hiroshi Abe ketimbang artwork aslinya:
Posenya sih sama semua ya, main tunjuk-tunjuk pembaca/pemirsa. Bedanya, si pengacara bokek versi Indonesia tidak pakai dasi. Jelas karena Indonesia... panas. Ngapain juga pake dasi di sekolahan Jakarta yang nggak ada AC-nya. Hareudang pisan, pokona mah.

Selanjutnya, aku jadi penasaran apakah pada jilid berikutnya Donny Wirianaga akan menggunakan pose khas Kenji Sakuragi yang lainnya:
Berani nantang, lu ya? Sini!
Yah, kita tunggu saja apakah pose ini bakal muncul atau tidak :P

2. Cerita 
Sudah pasti adaptasi dari cerita aslinya menjadi Indonesia banget. Tapi meskipun nama-nama dan setting sudah dikonversi menjadi Indonesiawi banget, jalan ceritanya sebagian besar sama kok. Intinya tetap tentang pengacara yang tadinya mau melikuidasi sekolah bangkrut malah banting setir bikin kursus kilat agar murid-murid sekolah yang terkenal sekolah buangan itu bisa masuk ke universitas top of the pop. Bedanya, kalau di Dragon Zakura sasaran utama cuma satu: Todai, di Indonesia menjadi tiga: ITB, UI dan UGM.

3. Judul vs Nama Karakter
Nama tokoh utamanya sendiri, awalnya cukup bikin mata siwer, karena semula nama Donny Wirianaga terbaca olehku sebagai Donny Wiraniaga. Loh, kok malah jadi salesman, padahal katanya lawyer? Ini jelas karena supaya ada dari namanya yang berbunyi Naga, dan cocok dengan judulnya. Belakangan setelah membaca lebih lanjut, si pengacara Donny ini rupanya berdarah Batak... kenapa tidak sekalian saja diberi marga Sinaga? Bukannya jadi lebih pas, begitu?

Masih tentang kata Naga dalam judul, pada cerita aslinya Dragon Zakura itu tentunya berasal dari nama sekolahnya, yaitu Ryuzan High School dan nama si pengacaranya, Kenji Sakuragi. Dan pohon yang akan menjadi simbol adalah pohon sakura, alias merujuk ke nama belakang Kenji.

Dalam komik versi Indonesia, nama sekolahnya SMU Wijaya Kusuma:
Sedangkan nama pengacaranya yang ditempelin Naga. Tanaman yang jadi simbol, ya bunga wijaya kusuma, alias merujuk ke nama sekolah.

Ini rupanya sengaja dibikin terbalik, ya? Mungkin agak susah jadinya kalau adaptasinya mau plek-plek abis. Nama SMU Naga pasti tidak familiar, dan bila si pengacara bernama Wijaya Kusuma rasanya jadi tidak segarang kalau namanya Donny Sinaga, eh, Wirianaga. Terus, kalau judul adaptasinya mau meniru persis, memang bakal aneh sih kalau judul komiknya jadi Naga Wijaya Kusuma. Salah-salah dikira komik wayang atau silat nantinya... :)

Lalu kenapa juga tanaman simbol yang dipilih malah bunga-bungaan, bukannya pohon kelapa saja misalnya, yang menurut tradisi pramuka keseluruhan pohonnya amat berguna bagi umat manusia? Terlepas dari penjelasan Pak Donny bahwa wijaya kusuma berarti bunga kemenangan dengan segala referensi perwayangannya, ternyata ada informasi menarik yang kudapat dari google:
Buah bunga wijaya kusuma mirip buah naga

No comments:

Post a Comment