Tuesday, October 13, 2015

Mr Midshipman Hornblower (Hornblower Saga: Chronological Order #1)

Judul : Mr. Midshipman Hornblower

Penulis : C.S. Forester

Penerbit : Penguin

Tebal : 320 halaman

Dibeli di : Clearance Kinokuniya Plaza fX Sudirman

Harga : Rp. 104.000,-

Tanggal dibeli : 10 Oktober 2015

Tanggal dibaca : 11 Oktober 2015

Sinopsis :

1793, the eve of the Napoleonic Wars, and Midshipman Horatio Hornblower receives his first command . . . As a seventeen-year-old with a touch of sea sickness, young Horatio Hornblower hardly cuts a dash in His Majesty's navy. Yet from the moment he is ordered to board a French merchant ship in the Bay of Biscay and take command of crew and cargo, he proves his seafaring mettle on the waves. With a character-forming duel, several chases and some strange tavern encounters, the young Hornblower is soon forged into a formidable man of the sea.

Buku ini kutemukan waktu main ke fX Sudirman untuk nonton film hari Sabtu kemarin. Pas masuk lewat pintu lantai basement, tanpa sengaja mataku melihat poster besar bertuliskan Clearance up to 70% di ruang pojok. Karena dari jauh sudah terlihat kalau barang yang diobral adalah buku, ya jelas kusambangi saja, mumpung lagi iseng. Ealah, ternyata obral toko buku Kinokuniya, dan kelihatannya sudah lama pula nongkrong di situ. Yah biarlah, mungkin sudah suratan takdir kalau aku baru tahu sekarang.

Ada beberapa buku impor yang menarik perhatianku, tapi khusus untuk buku ini aku harus menimbang-nimbang untuk membelinya atau tidak. Masalahnya, aku menemukan serial Horatio Hornblower ini dari jilid 1 s/d 10 (dari total 11 buku). Kalau hanya membeli jilid pertama saja, belum tentu aku bisa menemukan kembali sisanya dengan harga cukup miring di kemudian hari.

Akhirnya... okelah, aku beli saja (dan mendadak hilang ingatan akan timbunan buku yang belum terbaca), lalu iseng kubaca keesokan harinya, sebagai bekal perjalanan pulang pergi ke luar kota untuk menghadiri acara resepsi pernikahan rekan kantor.

Anyway, meskipun belum pernah membaca tulisan C.S. Forester sebelumnya, aku cukup tahu bahwa serial Horatio Hornblower merupakan inspirasi bagi kisah navy/war adventure sejenis, misalnya serial Aubrey & Maturin dari Patrick O'Brian (yang pernah diadaptasi menjadi film dengan judul Master and Commander dan dibintangi oleh Russell Crowe), bahkan serial TV Star Trek. Konon karakter James T. Kirk diciptakan berdasarkan berdasarkan ide "Space-age Captain Horatio Hornblower".

Pada buku petualangan Horatio Hornblower yang pertama kali ditulis dan diterbitkan pada tahun 1937, dengan judul The Happy Return, Hornblower telah menjadi seorang kapten. Secara penulisan dan penerbitan, buku Mr Midshipman Hornblower merupakan buku keenam, namun secara kronologis buku ini adalah buku pertama karena mengisahkan awal mula Hornblower bergabung dengan angkatan laut Inggris sebagai midshipman (kadet/calon perwira). Boleh dibilang, buku ini merupakan prekuel, semacam Star Wars Part I.


Mari kita bahas secara singkat buku ini:

1. Cover

Ehm, kemungkinan besar gara-gara covernya aku memutuskan untuk membeli buku ini. Habis, cowok yang menjadi cover boy untuk Horatio Hornblower... ganteng banget. Jadi mantap kan berimajinasi waktu membaca bukunya. Entah siapa yang jadi modelnya. Terima kasih Mas, siapapun Anda, telah berjasa memberikan kesegaran bagi mataku.

2. Protagonist

Sayangnya, deskripsi Hornblower saat perkenalan karakter di awal buku kurang cocok dengan sang model di cover.

It was that of a skinny young man only just leaving boyhood behind, something above middle height, with feet whose adolescent proportions to his size were accentuated by the thinness of his legs and his big half-boots. His gawkiness called attention to his hands and elbows. The newcomer was dressed in a badly fitting uniform which was soaked right through by the spray; a skinny neck stuck out  of the high stock, and above the neck was a white bony face. A white face was a rarity on the deck of ship of war, whose crew soon tanned to a deep mahogany, but this face was not merely whitel in the hollow cheeks there was a faint shade of green -- clearly the newcomer had experienced seasickness in his passage out in the shore boat.

Remaja pemalu yang kurus ceking, dengan seragam kedodoran. Mabuk laut pula! Mana cocok jadi pelaut? Usianya juga sudah tujuh belas tahun, sudah ketuaan untuk memulai karir sebagai midshipman, yang pada umumnya dimulai pada usia dua belas tahun. Mungkin model yang pantas buat gambaran Hornblower yang ceking dan pucat seperti yang tampak pada cover buku tahun 1950 ini:



Hornblower juga bukan berasal dari keluarga dengan tradisi militer, apalagi dari angkatan laut. Namun sebagai anak dokter yang sudah mencicipi bangku sekolah, kepintarannya terutama di bidang matematika dan navigasi membuatnya malah jadi menonjol.

Kelemahan dan kelebihan Hornblower membuatnya menjadi sasaran empuk untuk di-bully. Terutama oleh midshipman senior yang frustrasi karena tidak lulus ujian letnan.

Meskipun demikian, Hornblower berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi pekerjaan barunya, bahkan meskipun takut ketinggian ia tidak menolak (meskipun sebenarnya ingin) saat ditugaskan naik ke tiang kapal. Seiring perjalanan waktu, meskipun awalnya tampak tidak cocok, ternyata Hornblower dapat menjadi pelaut yang baik dan menunjukkan leadership dan inisiatif yang tinggi. Tapi sifat Hornblower yang cenderung introvert membuatnya lebih banyak introspeksi, lebih banyak memikirkan kesalahan yang telah ia perbuat daripada kejayaan yang telah diraihnya. Ia lebih suka tidak menerima pujian atas inisiatif dan prestasinya, karena mengingat dalam pencapaian tersebut ia juga melakukan kesalahan, yang meskipun dianggap sepele oleh atasannya, ia sendiri tidak dapat mengabaikannya.

3. Cerita

Buku ini menceritakan dua tahun pertama karir Hornblower di angkatan laut, dari midshipman baru sampai yang tidak mengerti apa-apa sampai menjadi letnan. Dibagi dalam sepuluh bab, masing-masing bab menceritakan satu episode petualangan Hornblower.

Pada bab pertama, sebagai orang baru di angkatan laut Hornblower ditugaskan di HMS Justinian yang dipimpin oleh Kapten Keene. Di sinilah ia menjadi bulan-bulanan Midshipman Simpson, yang ditelan Hornblower karena tak mau cari masalah, sampai suatu ketika Simpson menuduhnya curang saat main kartu whist. Hornblower tidak terima dituduh demikian di depan banyak orang, dan kenyataannya Simpson kurang paham aturan main dan tidak bisa matematika, sedangkan ia bisa menang karena mengerti aturan main dan sebagai jago matematika ia juga jago menghitung kartu (keahlian yang pada zaman sekarang akan membuatnya diusir dari kasino). Karenanya, ia menantang Simpson untuk duel, yang berakhir dengan hasil yang di luar dugaan, dan Hornblower dimutasikan ke HMS Indefatigable agar memiliki kesempatan karir yang lebih baik.

Pada bab-bab selanjutnya, Hornblower mendapat tantangan-tantangan yang berbeda. Terlibat dalam beberapa pertempuran di laut maupun di darat, sampai sempat menjadi tahanan selama dua tahun di Spanyol sebelum akhirnya dibebaskan atas inisiatifnya menolong pelaut Spanyol.

4. Versi live action

Pada tahun 1998 - 2006 telah ditayangkan serial TV Hornblower sebanyak 8 episode, yang didasarkan pada petualangan Hornblower di masa muda, termasuk dari novel Mr Midshipman Hornblower ini, yang ditayangkan oleh stasiun ITV dan A&E di Inggris, dengan pemeran utama Ioan Gruffud.




No comments:

Post a Comment