Tuesday, February 28, 2017

George Speaks

Judul : George Speaks

Penulis : Dick King-Smith

Penerbit : Puffin Books

Tebal : 92 halaman

Dibeli di : Bybooks FX Senayan

Harga beli : Rp. 20.000,-

Dibeli tanggal : 18 Februari 2017

Dibaca tanggal : 22 Februari 2017

Sinopsis :
George is no ordinary baby.
He looks ordinary, with his round face and squashy nose. But his sister Laura soon discovers that he's absolutely extraordinary. Everyone's life is turned upside down from the day George speaks!

Review :

1. Cover
Tanpa perlu membaca sinopsis di sampul belakang buku ini, calon pembaca sudah dapat mengira-ngira bagaimana isi buku ini kalau dikaitkan dengan judul dan gambar di sampul depannya. George Speaks. Padahal George masih bayi lho!

2. Cerita
Plot utamanya persis seperti yang tersirat di sampul bukunya. George yang masih bayi sudah bisa berbicara sejak lahir!

Lupakan cerita serupa tentang bayi lain yang juga sudah bisa berbicara sejak lahir. Kita tidak akan pernah tahu sebab-musababnya di balik kemampuan George atau hal-hal supranatural yang mungkin saja ada, karena alur buku ini murni membawa ceritanya ke ranah komedi situasi.

Meskipun sudah bisa berbicara sejak lahir, George baru berbicara dengan kakaknya yang sudah berumur tujuh tahun, Laura, ketika usianya menginjak empat minggu. Bayangkan seperti apa kagetnya Laura, karena mendadak adiknya bisa berbicara dengan fasih dan lancar, dengan tutur kata yang layaknya orang dewasa. Bukan itu saja, George jauh lebih pintar dari Laura, sampai membantunya untuk menghafal tabel perkalian segala!

Karena rahasia mereka tidak bisa disimpan lama-lama, George mulai berbicara sedikit-sedikit kepada orang tuanya. Mulanya satu-dua kata dulu, mengulangi kata-kata orang lain seperti beo. Lama-lama, ketika akhirnya George mulai berbicara dengan kalimat pendek, mereka sudah tidak kaget lagi.

"George speaks!"

Tentu saja George tidak puas kalau tidak bisa berbicara dengan bebas, sehingga akhirnya menentukan untuk mulai berbicara normal dengan siapa saja pada pesta ulang tahunnya yang pertama. Ia menentukan sendiri menu pesta, hadiah ulang tahun (ensiklopedia, tentu saja), dan tamu undangannya. Tidak, ia tidak mau tamu sesama bayi, melainkan orang dewasa semua (kecuali Laura tentunya)! Kakek-nenek, paman-bibi, semuanya diundang. Sederhananya, George ingin coming out!

3. Kesimpulan
Ceritanya absurd!

Membaca kalimat-kalimat yang diucapkan George, rasanya dia bukan seperti bayi yang terlalu pintar sehingga dewasa sebelum waktunya. Ia malah seperti orang dewasa yang terjebak dalam tubuh seorang bayi!

Well, coba tebak, dengan keahlian berbicara seperti itu, akan menjadi apa George saat benar-benar dewasa kelak!


Review ini dibuat dalam rangka mengikuti tantangan ini:
Kategori: Lima Buku dari Penulis Yang Sama




No comments:

Post a Comment