Monday, March 6, 2017

Friend or Foe

Judul : Friend or Foe

Penulis : Michael Morpurgo

Penerbit : Egmont

Tebal : 122 halaman

Dibeli di : Bybooks FX Senayan

Harga beli : Rp. 20.000,-

Dibeli tanggal : 18 Februari 2017

Dibaca tanggal : 1 Maret 2017

Review :

Jacqueline pernah menulis di salah satu memoarnya bahwa ia kurang menyukai buku anak-anak ala Enid Blyton, karena di sana ceritanya kurang membumi, karena tidak bercerita secara realistis tentang kehidupan sehari-hari seorang anak, terutama yang hidup dalam situasi yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu, tema cerita Jacqueline Wilson seringkali cerita tentang anak dari keluarga broken home.

Beda penulis tentu saja beda lagi pendekatannya. Michael Morpurgo banyak menulis novel anak-anak dengan latar belakang yang juga cukup gelap: masa perang dunia.

Dalam buku ini, seperti halnya awal kisah Narnia, David dan temannya Tucky, sebagaimana kebanyakan anak pada masa perang, harus mengungsi dari London yang rawan dihujani bom ke daerah pedesaan yang lebih aman. Selama pengungsian itu, mereka ditampung oleh Bapak dan Ibu Reynolds.

Cerita mulai berkembang ketika dalam peristiwa pemboman kedua anak itu melihat ada pesawat terbang Jerman yang jatuh. Kesaksian mereka tidak diterima pihak berwenang karena tidak ada bukti, sehingga mereka berdua nekad mencari sendiri. Pada saat mencari itulah David mengalami kecelakaan, hampir tenggelam di sungai, kalau saja tidak ditolong oleh salah seorang penerbang Jerman yang mereka cari-cari (omong-omong saat membaca adegan ini aku malah jadi teringat adegan serupa di buku The Eagle Has Landed-nya Jack Higgins).

Kejadian itu menimbulkan dilema. Apakah mereka akan melaporkan kedua penerbang Jerman yang mereka temukan, padahal salah satu dari mereka telah menyelamatkan jiwa David? Dan apabila tidak melaporkan, apakah itu berarti mereka telah mengkhianati negara? Mana yang lebih penting? Sikap manakah yang akhirnya dipilih oleh David dan Tucky?

Buku Friend or Foe ini termasuk salah satu buku Michael Morpurgo yang telah diangkat menjadi film, yaitu pada tahun 1982. Meskipun karena dibuat secara independen film ini tidak seterkenal War Horse yang disutradarai oleh Steven Spielberg, namun film ini telah menjadi bukti bahwa film anak-anak pun dapat menampilkan tema yang sulit dan tidak biasa.

Review buku ini kubuat dalam rangka mengikuti tantangan ini:
Kategori: Lima Buku dari Penulis yang Sama

No comments:

Post a Comment